KABAR DUNIA 24 LIPUTAN SEPUTAR PERISTIWA HINGGA TIPS KESEHATAN DARI SEGALA PENJURU DUNIA SERTA MENYEDIAKAN INFO SEPUTAR PERJUDIAN ONLINE INDONESIA Dalam Lima Hari Sudah 3 Orang Warga Jembrana Akhiri Hidup Dengan Gantung Diri - KUMPULAN KABAR DUNIA TERUPDATE

Dalam Lima Hari Sudah 3 Orang Warga Jembrana Akhiri Hidup Dengan Gantung Diri

Dalam Lima Hari Sudah 3 Orang Warga Jembrana Akhiri Hidup Dengan Gantung Diri

Dalam Lima Hari Sudah 3 Orang Warga Jembrana Akhiri Hidup Dengan Gantung Diri
Tidak hanya prostitusi dan perceraian, kasus bunuh diri dengan cara gantung diri juga marak terjadi di Kabupaten Jembrana yang terletak di ujung barat Pulau Bali. Dalam waktu 5 hari, sudah tiga kasus gantung diri terjadi di kabupaten yang punya julukan Gumi Mekepung ini.| Poker Online

Teranyar siang tadi sekitar pukul 12.30 Wita, I Putu Eka Artawan (46), warga Banjar Ketiman Kelod, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Jembrana ditemukan tewas tergantung di kamarnya. Korban ditemukan pertama kali oleh anak korban yang bernama I Made Angga Surya Negara (15).

Angga Surya menjerit dan memanggil ibunya saat mengetahui bapaknya tergantung di terali besi jendela kamar. Istri korban juga tak kuasa meluapkan kesedihannya hingga membuat warga sekitar geger.

Korban yang tergantung dengan menggunakan kain selendang warna merah itu diturunkan oleh warga. Tim Identifikasi Polres Jembrana bersama tim medis yang tiba di lokasi langsung melakukan olah TKP dan pemeriksaan terhadap jasad korban.

"Dari hasil pemeriksaan terhadap jasad korban, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan lain di tubuh korban. Korban murni meninggal karena gantung diri," terang Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yusak A Sooai, Pada hari Senin (5/6).| Dewa Poker

Dari keterangan sejumlah saksi dan keluarga korban diduga korban yang bekerja sebagai sopir nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri lantaran sebelumnya sempat ribut dengan istrinya karena persoalan ekonomi.

Tingginya kasus bunuh diri dengan cara gantung diri di Jembrana, ternyata menjadi perhatian serius banyak kalangan. Termasuk PHDI Jembrana yang sangat menyayangkan tingginya kasus ini di Jembrana.

Ketua Pengurus Harian PHDI Kabupaten Jembrana, I Komang Arsana sangat menyayangkan banyak warga Jembrana yang nekat mengakhiri hidupnya dengan cara Ulah Pati atau bunuh diri. Dalam kurun waktu lima bulan, lebih dari 15 warga Jembrana nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.

Menurutnya, faktor yang menjadi penyebab seseorang nekat bunuh diri. Salah satunya karena tekanan emosional dan psikologis yang mempengaruhi akal sehat (nalar) seseorang.

"Selain itu, juga diperlukan penguatan keyakinan beragama sehingga kuat untuk menghadapi tantangan hidup," terangnya, Pada hari Senin (5/6).

Dalam ajaran Hindu, korban ulah pati secara niskala bisa disucikan dengan berbagai rangkaian upacara ritual. Namun akibat ulah pati pasti akan berdampak pada kehidupan selanjutnya karena karma wesana tetap akan melekat dan harus dibawa.

Pihaknya berharap kepada Desa Pakrama juga memperhatikan kasus-kasus ulah pati secara sekala dan niskala salah satunya lebih meningkatkan pemahaman umat untuk meningkatkan sradha dan bhakti.| Poker Uang Asli
Diberdayakan oleh Blogger.