KABAR DUNIA 24 LIPUTAN SEPUTAR PERISTIWA HINGGA TIPS KESEHATAN DARI SEGALA PENJURU DUNIA SERTA MENYEDIAKAN INFO SEPUTAR PERJUDIAN ONLINE INDONESIA Bayi 9 bulan di Samarinda tewas penuh luka diduga disiksa orangtuanya - KUMPULAN KABAR DUNIA TERUPDATE

Bayi 9 bulan di Samarinda tewas penuh luka diduga disiksa orangtuanya

Bayi 9 bulan di Samarinda tewas penuh luka diduga disiksa orangtuanya
Bayi laki-laki 9 bulan di Samarinda, Kalimantan Timur, tewas mengenaskan dengan badan penuh luka. Diduga, bayi malang itu disiksa ayah tirinya dan ibu kandungnya berulangkali. Keduanya, kini meringkuk di penjara.| Poker Online
Kedua terduga pelaku, ibu kandung sang bayi Gayatri (25) dan suami sirinya, Doni (23), ditangkap hari Jumat (2/2) malam kemarin. Kasus itu terbongkar, setelah polisi menerima kabar dari petugas RSUD AW Sjahranie Samarinda, adanya bayi di kamar jenazah yang diduga meninggal tak wajar.
"Dari informasi itu, tim kami bergerak ke rumah sakit. Ternyata benar," kata Kapolsekta Samarinda Ilir Kompol Chandra Hermawan, Di kantornya, Jalan Bhayangkara, Samarinda, Sabtu (3/2) siang.
Kondisi jasad bayi itu sangat mengenaskan. Di sekujur badannya ditemukan luka lama mengering, dan luka baru. Di bagian wajah dan leher, juga terlihat luka memar dan juga titik luka diduga sundutan rokok.
"Di lengan kanan ada luka diduga bekas gigitan. Ada juga luka bekas gigitan lain di badan korban," ujar Chandra.
Kepolisian kemudian tidak ingin berlama-lama. Penyelidikan mengarah kepada kedua orangtuanya, Doni dan Gayatri, yang setiap hari selalu bersama korban.
"Keduanya kami amankan malam tadi," sebut Chandra.| Dewa Poker
Bayi nahas itu diduga meninggal pada hari Kamis (1/2) malam, setelah sore sebelumnya, sekira pukul 17.00 WITA, dalam kondisi napas sesak, bayi itu sempat dibalikkan badannya oleh Doni karena tersedak susu.
"Jadi korban ini, diduga kondisi sesak napas, dibalik kaki di atas dan kepala di bawah istilahnya disungsang ya karena tersedak susu. Itu diperkuat keterangan saksi," ungkap Chandra.
Dalam kondisi diduga sekarat, bayi itu malam harinya sempat dibawa ke RS Ibu dan Anak Aisyiah di Jalan Pangeran Hidayatullah, hingga dirujuk ke RS AW Sjahranie dan meregang nyawa di rumah sakit itu.
"Kamis malam kemarin, waktu petugas datang, keluarga korban ini sempat kaget kok polisi tahu? Mereka berkeras sempat minta langsung dimakamkan. Tapi saya bilang, jangan dimakamkan dulu," terang Chandra.
Setelah sempat dibawa pulang ke rumah orangtua Gayatri di Jalan Otto Iskandardinata, bayi malang itu kemudian dibawa kembali ke RSUD AW Sjahranie untuk divisum, Pada hari Jumat (2/2).
"Ya itu, hasil visum ada memar dan bekas gigitan di lengan dan luka lama, juga luka baru di badannya. Saya sampai ngeri melihatnya, ingat anak saya," terang Chandra.
Sejauh ini, keduanya belum bisa dimintai keterangan mendalam, untuk memastikan motifnya.
"Motifnya menganiaya belum jelas ya. Keterangannya masih berbelit, dan kita masih mendalami. Bapak bayi itu sempat mengaku hanya menampar. Luka-luka di badan anaknya itu cuma karena alergi. Kami masih dalami, dan kita berkoordinasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)," demikian Chandra.
Dari gambar yang diterima, kondisi bayi laki-laki itu sangat mengenaskan. Seluruh badan bagian depan dan belakang, luka-luka. Juga terlihat memar di lengan dan kepalanya, dan kakinya. Bahkan, ada titik luka bakar diduga sundutan rokok. Yang mencengangkan lagi, ada luka bekas gigitan hingga mengoyak daging lengan bayi itu.
Kedua pelaku mendekam di sel penjara Polsekta Samarinda Ilir. Sementara, polisi menjeratnya dengan Undang-undang No 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-undang No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.| Poker Uang Asli
Diberdayakan oleh Blogger.